Kutuang bandrek ke dalam gelas
Terasa harum dan panas
Kupejam mata
Terasa sejuk
Hening malam
Menambah kesejukan hati
Terbayang wajah wajah semu
Tersenyum manis seperti nabi
Berkoar akan makna pengabdian
Rangkaian kata demi kata
Lenyap tanpa kesan
Semua hanyalah ajang kemunafikan
Tepuk riuh
Dengan tatapan hampa
Betapa mahal harga kesejatian
Bahkan untuk sekejap harga diri
Patriotisme semu
Luka di dada
Luka di atas luka
Kembali kuteguk bandrek yg mulai dingin
Masih tetap terasa pedas
Segalanya masih panggung sandiwara
Hanya senyummu yg masih sejati
Senyummu di ambang batas
Senyum yg menyertai di setiap mimpi mimpi
Senyum manis dari surga
Senyum bidadari
Kupejam mata untuk sekejap lagi
Memastikan senyum itu masih hadir
Kuteguk bandrek yg tinggal setetes
Kubuka mata
Senyummu terus menari
Kukecup manis senyummu
Teruslah tersenyum
Manisku
20 Mei 2016
·
* *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar