Selasa, 31 Mei 2016

Senyum Dalam Secangkir Bandrek

Kutuang bandrek ke dalam gelas
Terasa harum dan panas

Kupejam mata
Terasa sejuk
Hening malam
Menambah kesejukan hati

Terbayang wajah wajah semu
Tersenyum manis seperti nabi
Berkoar akan makna pengabdian

Rangkaian kata demi kata
Lenyap tanpa kesan
Semua hanyalah ajang kemunafikan
Tepuk riuh
Dengan tatapan hampa

Betapa mahal harga kesejatian
Bahkan untuk sekejap harga diri
Patriotisme semu
Luka di dada
Luka di atas luka

Kembali kuteguk bandrek yg mulai dingin
Masih tetap terasa pedas
Segalanya masih panggung sandiwara

Hanya senyummu yg masih sejati
Senyummu di ambang batas
Senyum yg menyertai di setiap mimpi mimpi
Senyum manis dari surga
Senyum bidadari

Kupejam mata untuk sekejap lagi
Memastikan senyum itu masih hadir
Kuteguk bandrek yg tinggal setetes
Kubuka mata
Senyummu terus menari

Kukecup manis senyummu
Teruslah tersenyum
Manisku 

20 Mei 2016


·          *  *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar