Senin, 28 Maret 2016

Lirih Suaramu

Alunan merdu
Mendayu
Suara itu
Bibir merah

Angin malam
Kerlap kerlip bintang
Gemuruh batin

Perlahan dikau berdiri
Mengikuti alunan lagu
Menghentak
Merindu
Mendayu
Mengalun sendu

Tatapan tanpa makna
Ada yg tersembunyi
Di balik alunan suaramu
Rindu dendam
Akan kasih

Malam semakin malam
Larut akan suasana
alunan nada tiada mengenal waktu
Ku rengkuh bahumu
Ku rengkuh jiwamu
Ku rengkuh batinmu

Bola mata itu
Tak kuasa ntuk berucap
Tak perlu swara tangis
Cukup getar alunan nada
Cermin hati yg galau

Teruslah bernyanyi
Bangau kecilku
Ku tak perlu senyum manis itu


20 maret 2016

*   *   *

Perih Di Matamu

Perlahan ku peluk dirimu
Bagai bidadari
Tanpa sehelai dedaunan

Wajahmu tampak pasrah
Terbayang kabut di matamu
Namun dikau tetap tersenyum
Bibir merah itu
Merekah merona

Terasa dingin
Aroma tubuhmu
Diterpa angin malam
Semilir lirih

Matamu terkatup
Ayunan gelombang laut
Membuatmu hanyut
Dalam gairah malam

Indah tubuhmu
Memabukkan kalbu
Betapa kuragu
Adakah nuranimu hadir
Dalam setiap ayunan ombak

Mata itu tetap terkatup
Bibir itu semakin menahan jeritan
Adakah sakit di hatimu
Adakah nuranimu menyadari
Betapa ku rindu manyun tangismu

Tangis itu reda perlahan
Senyummu mulai terbit
Ombak laut reda perlahan
Ada perih di hatiku

Ku tatap punggungmu yg mengkilat
Ku tatap peluh yg menetes
Betapa kini kusadari
Betapa anggun dirimu
Tanpa sehelai dedaunan

Ku tak kuasa menahan takdir
Dirimu adalah takdir
Senyummu adalah takdir

Kutatap ayunan langkahmu
Yang semakin jauh melangkah
Selamat meniti takdir
Merpati kecilku

19 maret 2016


*   *   *

Sisa Hangat Pelukmu

Air hangat itu
Perlahan
Menyisir punggungku

Ku pejam mata ini
Masih terasa
Sisa hangat pelukmu

Bahumu yg begitu dingin
Rona pipi yg tak lagi merah merona
Kerling mata yg tak lagi menggoda
Dan lenggok yg tak lagi berayun
Semua sirna

Namun hangat pelukmu
Begitu berarti
Mengisi relung hati
Yg tlah lama hampa

Air panas itu
Tlah lama berhenti
Menyisir punggungku
Ku teregun
Tanpa kusadari
Dikau tlah lama berlalu
Sisa hangat pelukmu
Seakan tak jua berlalu

Kususuri gelap malam
Semilir angin dingin
Takkan pernah bisa mengusir
Hangat pelukmu

Senyummu tlah lama sirna
Tinggal hangat pelukmu
Yg tersisa di kalbu ini
Ribuan jejak langkah
Tanpa terasa
Menemani gelap malam

Di antara sisa hangat pelukmu
Ku rindu senyummu

13 Januari 2016.


·           *   *