Pagi ini aku ngopi lagi
Seperti biasa
Kopi yg masih panas
Kuteguk perlahan
Ada yg lain dihatiku
Entah apa
Panas mentari terasa lain
Pikiranku berputar
Ada apa gerangan
Aku menjelajah dunia maya
Sambil memutar kembali kenangan tentangmu
Sesekali kuteguk kopi yg mulai dingin
Kupandangi kembali senyummu
Yang selalu menyejukkan hati
Entah apa yg di hatimu sekarang
Hawa pagi terasa panas
Tidak seperti biasanya
Panas yang sungguh tidak bersahabat
Kutatap ke depan
Serasa ada yg hilang
Oh ternyata memang ada yg hilang
Sebatang pohon tua depan kedai kopi
Tumbang dalam keperkasaan buldozer
Pohon yg sudah tua renta
Yg setiap hari memberi kesejukan
Kini tergeletak tak berdaya
Betapa manusia begitu angkuh
terhadap alam
Kesejukan dikalahkan oleh nafsu dunia
Kesejukan yg tidak ternilai
Harus kalah pada keping rupiah
Dalam kungkungan hawa panas
Kembali kutatap senyummu
Hanya senyummu yg kan menyejukkan hati
Kuteguk kopiku utk tetes terakhir
Kututup tampilan senyum manismu
Kupandangi tanah kosong bekas tempat berdiri pohon tua
Kesejukan yg hilang
Terasa membekas di hati
Hilang sudah aroma surga itu
Entah di mana harus kucari lagi.
21 Agustus 2015
·
* *