Kamis, 20 Agustus 2015

Senyummu Hatinya

Lalu engkau tersenyum lagi
Senyum yg entah untuk kesekian kalinya
Senyum bibir merah
Bercampur peluh desah

Hatiku gaduh
Kejamnya kebimbangan
Tulusnya senyummu
Ke tetap tak menerka
Misteri senyummu
Tetap membuatku bimbang

Walau rembulan menfatwa
Walau angin malam menderu
Jangan biarkan senyumnya sia sia

Betapa bodohnya diri ini
Masih membiarkan senyum itu manyun

Sungguh
Ku ingin senyum itu bukan hanya sekedar senyum
Ku ingin membawanya ke peraduan
Singgah di angkasa hati

Akankah peraduan kan ikhlas menerima
Adakah kan seiring sejalan

Tuhan
Jangan siksa aku begini
Karunia bersiksa
Hatiku telah terisi lama
Senyum ini masih baru
Hati yg lama dan senyum baru
Tak mudah untuk bersatu

Kupasrahkan pada ilahi
Satukanlah kami bertiga
Aku
Hati yg lama
Dan senyum manismu

Esok
Hati yg lama kan menyambutku
Dengan peluk cium
Kuyakin
Dalam pelukannya ku masih akan mengingat senyummu
Bahkan ketika bercumbu rayu di peraduan
Senyummu masih membahana

Tuhan
Satukanlah hati kami bertiga
Ini semua takdirmu
Jangan siksa aku begini

Jangan lukai hati yg lama
Jangan tusuk hati senyum yg baru
Jangan iris hatiku

Tapi bila dirimu tak merestui
Jauhkanlah batinku dari senyumnya
Beri dia batin yg lain
Dan jangan pernah lagi pertemukan kami

Tuhan
Ku butuh ketegasanmu
Segera satukan kami bertiga
Atau segera hapus memori dari senyumnya

11 Agustus 2015

*   *   *


Tidak ada komentar:

Posting Komentar