Lalu engkau tersenyum lagi
Senyum yg entah untuk kesekian kalinya
Senyum bibir merah
Bercampur peluh desah
Hatiku gaduh
Kejamnya kebimbangan
Tulusnya senyummu
Ke tetap tak menerka
Misteri senyummu
Tetap membuatku bimbang
Walau rembulan menfatwa
Walau angin malam menderu
Jangan biarkan senyumnya sia sia
Betapa bodohnya diri ini
Masih membiarkan senyum itu manyun
Sungguh
Ku ingin senyum itu bukan hanya sekedar senyum
Ku ingin membawanya ke peraduan
Singgah di angkasa hati
Akankah peraduan kan ikhlas menerima
Adakah kan seiring sejalan
Tuhan
Jangan siksa aku begini
Karunia bersiksa
Hatiku telah terisi lama
Senyum ini masih baru
Hati yg lama dan senyum baru
Tak mudah untuk bersatu
Kupasrahkan pada ilahi
Satukanlah kami bertiga
Aku
Hati yg lama
Dan senyum manismu
Esok
Hati yg lama kan menyambutku
Dengan peluk cium
Kuyakin
Dalam pelukannya ku masih akan mengingat senyummu
Bahkan ketika bercumbu rayu di peraduan
Senyummu masih membahana
Tuhan
Satukanlah hati kami bertiga
Ini semua takdirmu
Jangan siksa aku begini
Jangan lukai hati yg lama
Jangan tusuk hati senyum yg baru
Jangan iris hatiku
Tapi bila dirimu tak merestui
Jauhkanlah batinku dari senyumnya
Beri dia batin yg lain
Dan jangan pernah lagi pertemukan kami
Tuhan
Ku butuh ketegasanmu
Segera satukan kami bertiga
Atau segera hapus memori dari senyumnya
11 Agustus 2015
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar