Rabu, 19 Agustus 2015

Lamunan Waria Tua

Sunyi senyap
Malam berlalu kelam
Tiada gelak tawa lagi
Hening mencekam
Tiada gemericik air
Tiada lagi

Sendiri aku di sini
Ditemani cahaya rembulan
Dan sebatang rokok kompil
Di tepi danau ini
Menatap kilauan bintang

Entah kemana mereka sekarang
Yang dulu memesraiku
Yang dulu kumesrai
Masihkah mereka seperkasa yang dulu
Ah......

Kurasakan saat-saat bahagia
Ditepi sungai itu
Kala ku dipangku mesra
Sambil bergelayut manja
Membisikkan kata cinta
Aku cinta padamu dan dompetmu

Entah harus berkata apa
Yang pasti aku menikmati
Sentuhan kasihmu
Menyeruak batinku

Aku rindu desahanmu
Aku rindu gelinjangmu
Aku rindu kumismu

Sekarang
Di masa senja ini
Kusendiri berteman sepi

Hembusan rokok tinggal sepenggal
Malam kian larut
Sepi semakin berkuasa

Di ujung peradaban ini
Kusadari
Dosa-dosa takkan dikarmakan
Karena ku yakin
Cinta tak mengenal dosa
Dan Tuhan maha tahu
Bahwa dosa hanyalah ilusi

Kasihku
Berlayarlah
Temuilah aku
Di diri mereka
Kasihku ada di mana-mana
Percayalah
Cinta bukan hanya di hati
Tapi meliputi dunia ini
Meliputi alam semesta

Ya Tuhan
Ampunilah mereka
Hambamu yang menolak kodrat
Aah.......

15 November 2001

*   *   *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar