Angin berlalu
Ombak ditelan pantai
Silih berganti
Masa penentu
Datang tiada ampun
Mensabdakan takdir
Ya... takdir
Cadas dan sosok hina dina
Yang tak pernah bertaut
Walet berteriak
Bayu mendesah
Mengapa sosok hina dina semakin hina
Mengapa cadas semakin angkuh
Namun
Kala si hina dina membuih buih
Cadas bergema
Tapi
Gema itu bagai hinaan
Perih
Bagai buah simalakama
Membuai gema
Ataukah membiarkan berlalu ditelan ombak
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar