Kamis, 20 Agustus 2015
Ilir Ilir
................
................
................
................
Ilir - ilir, kita sudah ngilir
Kita sudah bangun, sudah bangkit
Bahkan kaki kita sudah berlari ke sana ke mari
Namun akal pikiran kita belum
Hati Nurani kita belum
Kita masih merupakan anak-anak dari orde
Yang kita kutuk di mulut
Namun kita biarkan ajaran-ajarannya terus hidup subur
Di dalam darah dan jiwa kita
Kita mengutuk perampok
Dengan cara mengincarnya
Untuk kita rampok balik
Kita mencerca maling
Dengan penuh kedengkian
Kenapa bukan kita yang maling
Kita mencaci penguasa lalim
Dengan berjuang keras
Untuk bisa menggantikannya
Kita membenci para pembuat dosa besar
Dengan cara setan
Yakni melarangnya untuk insaf dan bertobat
Kita memperjuangkan gerakan anti penggusuran
Dengan cara menggusur
Kita menolak pemusnahan
Dengan merancang pemusnahan
Kita menghujat para penindas dengan riang gembira
Sebagaimana iblis
Yakni kita halangi usahanya
Untuk memperbaiki diri
Sesudah ditindas
Kita menyiapkan diri untuk menindas
Sesudah diperbudak
Kita siaga untuk ganti memperbudak
Sesudah dihancurkan
Kita susun barisan untuk menghancurkan
Yang kita bangkitkan bukan pembaruan kebersamaan
Melainkan asyiknya perpecahan
Yang kita bangun bukan nikmatnya kemesraan
Tapi menggelaknya kecurigaan
Yang kita rintis bukan cinta dan ketulusan
Melainkan prasangka dan fitnah
Yang kita perbaharui bukan penyembuhan luka
Melainkan rancangan-rancangan panjang
Untuk menyelenggarakan perang saudara
Siapa selain setan iblis dan dajjal
Yang menolak husnul khotimah manusia
Yang memblokade pintu sorga
Yang menyorong mereka mendekat ke pintu neraka
...........
...........
...........
...........
(Oleh : Emha Ainun Najib)
*****
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar