Ketika tendanganmu mendarat di punggungku
Ada sentuhan lembut menggetarkan kalbu
Kuterhampar di bumi
Dompet yang kucopet darimu
Kau raih kembali
Dan kau pergi meninggalkanku
Dengan semena-mena
Ketika kita berjumpa lagi
Tanganmu mengepal
Pandanganmu menajam
Kutahu kau bergetar
Karena getaran hatiku
Mengimbas menginduksi hatimu
Dan kau berlalu
Dengan lenggokmu yang anggun
Gadisku
Engkau tahu alunan nada kalbuku
Merindukan tendanganmu lagi
Dan berharap rupa
Sekepal tonjokanmu
Akan menyembuhkan lara di hatiku
Kutahu kau marah
Namun percayalah
Engkaulah yang pertama dalam sejarah hidupku
Yang pernah menggagalkan copetanku
Dan tertulis di lembaran negara
Serta terlukis di lembaran kisah peradaban
Gadisku
Betapa aku rindu
Lenggak lenggokmu nan tomboy
Mencerminkan pribadi maskulin
Menggetarkan dunia
Lenggokmu bagai sungai Mahakam
Menyimpan sejuta makna
Lenggokmu dilapisi jeans belel
Yang jarang dicuci
Mungkin setahun sekali
Manebarkan aroma kasturi nirwana
Membuatku mabuk kepayang
Bersulang tuak
Sukmaku terbang meraihmu dan dompetmu
Lenggokmu bak nyiur melambai
Di pantai Pandan nan permai
Gadisku
Kapan kau kucopet lagi
15 November 2001
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar