Gundah gulana diriku
mengingatmu
Mengingatmu bagaikan
mendaki Himalaya
Padahal aku bukan
anggota Pecinta alam
Aku cuma anggota Pramuka
Itupun bukan Bantara
Resah gelisah aku
membayangkanmu
Membayangkanmu bagaikan
berenang di Sungai Gangga
Padahal gaya berenangku
cuma gaya batu
Galau hatiku menatap
dirimu
Bagaikan menatap
rembulan di malam hari
Kenapa rembulan berada
di langit
Begitu pelitkah Tuhan
Padahal aku ingin
menjangkaunya
Terbuat dari apakah
gerangan
Kenapa begitu berkilau
bercahaya
Susah hatiku
memandang bola matamu
Bagaikan memandang
cahaya lilin
Binar matamu yang begitu
sayu
Mencerminkan keabadian
Matamu yang bagai
bintang kejora
Menembus relung hatiku
Sungguh
Kaulah pelita hatiku
Lupakanlah impian
kosongmu
Dan mari kita pacaran
saja
24 Januari 2008
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar