Kamis, 20 Agustus 2015

Galau

Gundah gulana diriku mengingatmu
Mengingatmu bagaikan mendaki Himalaya
Padahal aku bukan anggota Pecinta alam
Aku cuma anggota Pramuka
Itupun bukan Bantara

Resah gelisah aku membayangkanmu
Membayangkanmu bagaikan berenang di Sungai Gangga
Padahal gaya berenangku cuma gaya batu

Galau hatiku menatap dirimu
Bagaikan menatap rembulan di malam hari
Kenapa rembulan berada di langit
Begitu pelitkah Tuhan
Padahal aku ingin menjangkaunya
Terbuat dari apakah gerangan
Kenapa begitu berkilau bercahaya

Susah hatiku memandang bola matamu
Bagaikan memandang cahaya lilin
Binar matamu yang begitu sayu
Mencerminkan keabadian
Matamu yang bagai bintang kejora
Menembus relung hatiku

Sungguh
Kaulah pelita hatiku
Lupakanlah impian kosongmu
Dan mari kita pacaran saja

24 Januari 2008

*   *   *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar