Dialah yang awal
Dialah yang akhir
Sebuah keabadian
Kesejatian
Sukma alam semesta
Kasih tiada batas
Sekian lama
Rasa itu terbenam
Oleh lumpur dosa
Selaksa abad
Noda demi noda
Tiada terbersihkan
Rasa yang terbenamkan
Oleh rasa bersalah
Akan kasih suci
Yang ternoda
Oleh kejamnya dunia
Dan keinginan
Yang tak kunjung padam
Akan nafsu duniawi
Dendam demi dendam
Meradang
Melukai
Dilukai
Darah
Air mata
Nanah
Hampa
Keabadian
Kunci pintu sorga
Keteduhan matamu
Aduhai lenggokmu
Genit senyummu
Adalah keabadian
Rasa itu datang lagi
Suka
Ceria
Cemburu
Dan sejuta jiwa
Menerpa alam semesta
Tiada noda tak terperi
Tiada dendam tak berkesudahan
Tiada mendung kelabu kekal
Tiada lagi
Kini
Kesejatian
Berkuasa
Dulu
Esok
Alam semesta tiada akhir
Senyummu abadi
Kuingin memiliki
Keangkuhan matamu
Yang tiada kelam
Rasa itu datang lagi
Tak tertepiskan
Menghampar jagat
Kalbu yang terjerat
Oleh asmara kembara
Kutakluk olehmu
Yang tiada batas
Kesejatian
Asmara
Langit alam semesta
Pancaran matamu
Menepis awan debu
Yang mengotori jiwa
Suci
Abadi
Rasa itu datang lagi
Bersemi
Di ujung langit
Kuakan memanjamu
Memujamu
Rasa itu datang lagi
Tak terperikan
Nikmatilah
Berdua
Dalam kasih
Alam semesta
Selamat pagi
Cintaku
Semoga abadi
11 Oktober 2002
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar