Senin, 07 September 2015

Senja Kala Di Bengkel Cinta

Sore temaram
Ditemani dedaunan terhembus angin
Kutatap langit
Penuh kabut asap

Asap pekat
Sepekat hatiku pada senyummu

Sore begitu temaram
Hujan sekejap
Tak berdaya mengusir kabut asap

Dalam kesunyian sore kelam
Kembali kutatap senyummu
Yang terus membayangi

Senyum yg takkan luntur
Oleh hujan dan kabut asap

Ku ingin memaki pembakar hutan
Kuingin protes pada Tuhan
Kenapa harus disiksa
Dalam lautan kabut asap

Namun niat itu sirna
Ketika kembali kutatap senyummu
Gelora hati
Menggetarkan kalbu
Senyummu
Sesejuk salju di himalaya

Kabut asap
Hujan sekejap
Sore temaram

Kutatap terus senyummu
Di bengkel cinta
Hembusan angin dingin
Menyadarkanku
Yg bisa kumiliki hanya senyummu
Yg begitu memabukkan

Langit semakin senja
Sore semakin larut
Kututup tatapan senyummu
Bergegas

Meluncur kembali di rimba kehidupan

5 September 2015

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar