Selasa, 22 September 2015

Pelukan Yang Terhempas

Kutatap binar bola matamu
Sejenak ku terpana

Dalam sekejap
Kau buka semua pintu langit
Tanpa sekedip
Kupeluk dirimu

Pelukan yg lama kurindukan
Irama perlahan
Peluh menetes
Ku terhempas
Binar matamu tetap memancar
Dan senyum itu
Tetap mempesona

Hembusan asap rokokmu
Perlahan terhembus dari bibirmu yg menawan
Ku masih terhempas
Dalam bayang surgawi

Perlahan ku terlelap
Dalam mimpi kosong

Kutersadar
Samar samar kau tersenyum
Hembusan asap rokok terus menembus langit

Ku masih terhempas

Perlahan rokok kau matikan
Senyummu menerkamku
Kembali kita terbenam dalam lautan surgawi

Senyummu terus menenggelamkanku
Kau hempaskan aku lagi

Senyummu
Terus membayangi

19 September 2015


***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar