Rabu, 03 Februari 2016

Sisa Hangat Pelukmu

Air hangat itu
Perlahan
Menyisir punggungku

Ku pejam mata ini
Masih terasa
Sisa hangat pelukmu

Bahumu yg begitu dingin
Rona pipi yg tak lagi merah merona
Kerling mata yg tak lagi menggoda
Dan lenggok yg tak lagi berayun
Semua sirna

Namun hangat pelukmu
Begitu berarti
Mengisi relung hati
Yg tlah lama hampa

Air panas itu
Tlah lama berhenti
Menyisir punggungku
Ku teregun
Tanpa kusadari
Dikau tlah lama berlalu
Sisa hangat pelukmu
Seakan tak jua berlalu

Kususuri gelap malam
Semilir angin dingin
Takkan pernah bisa mengusir
Hangat pelukmu

Senyummu tlah lama sirna
Tinggal hangat pelukmu
Yg tersisa di kalbu ini
Ribuan jejak langkah
Tanpa terasa
Menemani gelap malam

Di antara sisa hangat pelukmu
Ku rindu senyummu


 13 Januari 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar